Foto: Thinkstock |
Seputar Kita - Darah yang keluar saat menstruasi adalah media
yang disenangi kuman. Karena itu penting menjaga kebersihan area
vagina. Lantas berapa kali harus ganti pembalut saat sedang menstruasi?
Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI dr Eni Gustina, MPH menyarankan untuk demi kebersihan, saat menstruasi seorang perempuan disarankan mengganti pembalut sesering mungkin, sekitar 3-6 kali per hari. Jika tidak, area vagina bisa jadi sarang kuman penyakit.
Dalam kesempatan yang sama, temu media Hari Kebersihan Menstruasi Dunia di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (26/5/2017), dr Frida Soesanti, SpA(k) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia menyarankan untuk memilih pembalut yang nyaman dipakai.
Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI dr Eni Gustina, MPH menyarankan untuk demi kebersihan, saat menstruasi seorang perempuan disarankan mengganti pembalut sesering mungkin, sekitar 3-6 kali per hari. Jika tidak, area vagina bisa jadi sarang kuman penyakit.
Dalam kesempatan yang sama, temu media Hari Kebersihan Menstruasi Dunia di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (26/5/2017), dr Frida Soesanti, SpA(k) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia menyarankan untuk memilih pembalut yang nyaman dipakai.
Bagaimana suatu pembalut dikatakan nyaman? Yakni yang tidak membuat panas, iritasi dan yang terpenting adalah sekali pakai.
dr Frida menambahkan jika kebersihan area vagina saat menstruasi tak terjaga, maka bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih (ISK) dan saluran reproduksi. Kata dia, risiko ISK dan infeksi saluran reproduksi meningkat pada penggunaan pembalut yang re-useable.
"Kalau higienitas tidak kita jaga dengan bagus yang satu infeksi di situ, bisa jamuran, paling sering tuh gatel-gatel karena jamuran, infeksi oleh kuman, bahkan infeksinya bisa naik ke atas," imbuh dr Frida. (op/adm)
dr Frida menambahkan jika kebersihan area vagina saat menstruasi tak terjaga, maka bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih (ISK) dan saluran reproduksi. Kata dia, risiko ISK dan infeksi saluran reproduksi meningkat pada penggunaan pembalut yang re-useable.
"Kalau higienitas tidak kita jaga dengan bagus yang satu infeksi di situ, bisa jamuran, paling sering tuh gatel-gatel karena jamuran, infeksi oleh kuman, bahkan infeksinya bisa naik ke atas," imbuh dr Frida. (op/adm)
0 komentar:
Posting Komentar