 |
| Selain mengonsumsi air dua liter setiap hari di saat sahur dan berbuka puasa, dianjurkan juga untuk menghindari kafein, seperti kopi, teh dan soda. (Foto: Thinkstock/Kharichkina) |
Ketakutan terhadap kulit kering pun tak urung melanda perempuan saat sedang berpuasa. Hal itu karena tubuh harus menahan tidak masuknya cairan yang bermanfaat bagi kulit selama kurang lebih 12 jam.
Spesialis Penyakit Kulit, Pandu Pradana mengatakan, kulit yang sehat adalah kulit yang segar, bercahaya, kenyal, bertekstur lembut dan halus, bebas dari noda dan lembap.
"Kulit yang lembap memiliki lapisan pelindung yang baik dan mempunyai
kemampuan regenerasi yang kuat sehingga jika ada luka akan cepat kering.
Sedangkan, kulit kering menyebabkan integritasnya terganggu yang
menyebabkan bakteri mudah masuk," ujarnya saat ditemui di Jakarta,
beberapa waktu lalu.
Pandu menilai, kelembapan kulit erat kaitannya dengan asupan cairan. Saat kulit mendapatkan cairan yang cukup maka kulit akan menjadi lembap. Begitu pun sebaliknya.
Untuk itulah, Pandu mengatakan, cara mengatasi kulit kering di saat puasa adalah dengan mengonsumsi cairan sebanyak dua liter setiap harinya. Jumlah sebanyak itu dapat dibagi waktu saat sahur dan berbuka puasa.
Saat berbuka puasa dan sahur, Pandu meminta supaya menghindari kafein seperti kopi, soda dan teh. Hal itu karena kafein dapat menarik cairan dan mineral yang mengakibatkan dehidrasi sehingga berimbas pada kulit.
Selain itu, Pandu mengatakan, seseorang hanya boleh mandi di bawah lima menit. Mandi yang dimaksudnya adalah kegiatan saat tubuh bersentuhan dengan air. Mandi dapat menggunakan air dengan suhu biasa atau suam kuku.
"Kulit yang terlalu lama bersentuhan dengan air dapat menyebabkan hilangnya kandungan lemak di kulit dan memengaruhi kelembapan kulit. Jika ingin berendam sekalipun, upayakan untuk memberikan minyak lavender supaya sedikit berminyak," tuturnya.
Pandu juga menyarankan supaya seseorang tidak menggunakan sabun antiseptik setiap hari. Menurut dia, penggunaan sabun antiseptik yang terlalu sering dapat membuat kulit menjadi kering. Hal tersebut berbeda ketika seseorang menggunakan sabun dengan pelembap.
"Setelah mandi, gunakan pelembap sesegera mungkin. Pelembap seperti lotion bagus dipakai jika keadaan kulit masih sedikit basah," ucapnya.
Pandu menyarankan supaya seseorang memilih pelembap yang tidak lengket di kulit. Pelembap yang lengket akan menahan partikel dalam kulit yang menyebabkan tidak keluarnya keringat. Hal itu justru dapat mengakibatkan rasa panas.
Tidak hanya itu, Pandu menilai, penggunaan spray wajah cukup membantu untuk melembapkan kulit. Seseorang dapat menggunakan spray wajah setiap kali merasa kulitnya telah kering. (op/adm)
Pandu menilai, kelembapan kulit erat kaitannya dengan asupan cairan. Saat kulit mendapatkan cairan yang cukup maka kulit akan menjadi lembap. Begitu pun sebaliknya.
Untuk itulah, Pandu mengatakan, cara mengatasi kulit kering di saat puasa adalah dengan mengonsumsi cairan sebanyak dua liter setiap harinya. Jumlah sebanyak itu dapat dibagi waktu saat sahur dan berbuka puasa.
Saat berbuka puasa dan sahur, Pandu meminta supaya menghindari kafein seperti kopi, soda dan teh. Hal itu karena kafein dapat menarik cairan dan mineral yang mengakibatkan dehidrasi sehingga berimbas pada kulit.
Selain itu, Pandu mengatakan, seseorang hanya boleh mandi di bawah lima menit. Mandi yang dimaksudnya adalah kegiatan saat tubuh bersentuhan dengan air. Mandi dapat menggunakan air dengan suhu biasa atau suam kuku.
"Kulit yang terlalu lama bersentuhan dengan air dapat menyebabkan hilangnya kandungan lemak di kulit dan memengaruhi kelembapan kulit. Jika ingin berendam sekalipun, upayakan untuk memberikan minyak lavender supaya sedikit berminyak," tuturnya.
Pandu juga menyarankan supaya seseorang tidak menggunakan sabun antiseptik setiap hari. Menurut dia, penggunaan sabun antiseptik yang terlalu sering dapat membuat kulit menjadi kering. Hal tersebut berbeda ketika seseorang menggunakan sabun dengan pelembap.
"Setelah mandi, gunakan pelembap sesegera mungkin. Pelembap seperti lotion bagus dipakai jika keadaan kulit masih sedikit basah," ucapnya.
Pandu menyarankan supaya seseorang memilih pelembap yang tidak lengket di kulit. Pelembap yang lengket akan menahan partikel dalam kulit yang menyebabkan tidak keluarnya keringat. Hal itu justru dapat mengakibatkan rasa panas.
Tidak hanya itu, Pandu menilai, penggunaan spray wajah cukup membantu untuk melembapkan kulit. Seseorang dapat menggunakan spray wajah setiap kali merasa kulitnya telah kering. (op/adm)
0 komentar:
Posting Komentar