Minuman
bersoda disebut juga minuman berkarbonasi, sering disebut sebagai air
soda menurut Afandi (2009). Pembuatannya dengan melarutkan gas CO2 yang
disebut dengan istilah karbonasi, dan dapat membentuk asam karbonat
dengan rumus kimia H2CO3.
Efek dari ditambahkannya gas CO2 pada
minuman akan terdapat gelembung yang khas, gelembung yang terbentuk
tersebut ialah CO2 atau karbondioksida yang dapat memberi kesan segar
dalam produk tersebut.
Komposisi minuman ini biasanya mengandung
air, karbondioksida (CO2), pemanis (siklamat, aspartam, sakarin),
pewarna, asam fosfat, kafein, dan bahan tambahan pangan lainnya.
Kita
boleh meminum-minuman bersoda asalkan tidak terlalu sering. Selalu
ingat bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik untuk kesehatan.
Baca juga : Minuman Sehat Pembuat Kurus
Minuman
bersoda sebenarnya tidak terlalu baik untuk kesehatan karena
bahan-bahan yang terkandung di dalamnya menggunakan bahan-bahan kimia
yang memiliki efek samping baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.
Apalagi kalau kamu meminumnya terlalu sering pada jangka waktu panjang.
Apa saja efeknya?
1. Meningkatkan tekanan darah khususnya pada laki-laki
Mengapa bisa demikian? Menurut Abraham Fajar Wirawan dkk. dalam artikel The Effect of Carbonated Drink in Increasing Male Normal Blood Pressure, hipertensi dapat disebutkan juga sebagai silent killer,
karena penyakit ini timbul secara tiba-tiba dan tanpa disertai
gejala-gejala sebagai awal peringatan kepada tubuh. Hipertensi bisa
dipicu kandungan natrium yang terkandung dalam minuman berkarbonasi,
seperti pemanis buatan yang telah dijelaskan sebelumnya. Minuman bersoda
juga mengandung banyak kafein.
Kandungan kafein dalam minuman
bersoda jenis tersebut adalah sekitar 32-42 mg per kaleng 350 ml. Ini
setara dengan sepertiga jumlah kafein dalam secangkir kopi. Hasil
penelitian didapatkan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik sebelum
meminum minuman bersoda adalah sebesar 114,0667 mmHg (SD = 4,45617) dan
rata-rata tekanan darah sistolik sesudah meminum minuman bersoda adalah
sebesar 128,8333 mmHg (SD = 2,84160).
2. Meningkatkan Resiko terjadinya Kerusakan Ginjal
Menurut
penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, dengan mengambil sampel
setidaknya 3.256 orang yang rutin mengonsumsi minuman berkarbonasi
minimal 2 kali per hari, sebanyak 30 persen responden mengalami
kerusakan ginjal dan penurunan fungsinya, serta 87 persen mengalami
peningkatan risiko terjadinya kanker pankreas.
Sedangkan dari
hasil Riset Kesehatan Dasar didapatkan data di Propinsi Jawa Timur
terdapat 0,3 persen terkena GGK, 0,7 persen batu ginjal, dan 11,1 persen
menderita penyakit sendi dan asam urat karena minuman berkarbonasi.
Bila orang dewasa dan remaja mengkonsumsi minuman ini sebanyak 420-450
kalori per hari, itu berarti lebih dari 20 persen kebutuhan kalori tubuh
berasal dari minuman bersoda. Sedangkan menurut WHO hanya 10 persen
dari total kalori yang digunakan oleh tubuh sehari-hari.
Minuman
berkarbinasi memiliki asam fosfat yang cukup tinggi, asam fosfat ini
nantinya akn mengganggu tubuh dalam upaya menyerap kalsium dan
menyebabkan pengeroposan tulang, batu ginjal, dan gagal ginjal.
3. Meningkatkan Risiko Terkena Penyakit Karies Gigi
Karies
gigi disebabkan oleh adanya permukaan gigi yang tidak teratur yang
cenderung akan menyebabkan makanan tertinggal dan susah untuk
dibersihkan. Makanan sisa yang tertinggal dapat mengandung karbohidrat
yang tinggi hal ini akan memicu terjadinya fermentasi oleh
mikroorganisme dan menjadi asam-asam organik yang mampu mengikis lapisan
email gigi.
Baca juga : Kesalahan Mandi yang Tak Baik untuk Kesehatan
Pengikisan ini jauh lebih lambat kalau kita tidak
banyak minum minuman berkarbonasi yang memiliki pH rendah atau asam.
Saat kita meminum minuman bersoda, akan terjadi pengikisan email pada
gigi 10 kali lebih kuat. Proses pelarutan email gigi terlihat dari
berkurangya kadar kalsium dan fosfat yang terkandung dalam email gigi.
Penyakit yang disebabkan oleh karies dapat menyebabkan penderita tidak
dapat bekerja atau berpikir dengan baik.
4. Menyebabkan Obesitas
Menurut
Europian Union Scientific Committee on food (2012), kandungan gula
dalam 1 kali hidangan minuman bersoda sama dengan empat kali gula dalam
minuman manis lainnya. Pada anak-anak maupun orang dewasa, meminum
minuman bersoda dapat mengakibatkan perut buncit. Obesitas sangat
berbahaya, mengapa demikian? Karena obesitas mampu memicu terjadinya
penyakit berbahaya lainnya seperti diabetes, stroke, kerusakan jantung
koroner, dan lainya.
5. Menipiskan Lapisan Lambung
Menurut
Health Canada (2011), minuman berkarbonasi dapat mengikis lapisan
lambung yang akan mengakibatkannya terganggunya sistem pencernaan pada
lambung yang dapat menimbulkan rasa sakit perut bahkan membuat produksi
gas dalam lambung meningkat. Hal ini berbahaya pada penderita penyakit
maag.
Baca juga : Tips Resep Kecantikan Dari Pisang
6. Penyakit lainnya
Penyakit lainnya yang ditimbulkan dari mengonsumsi
minuman berkarbonasi menurut U.S. Food and Drug Administration (2011),
kandungan fruktosa atau pemanis pada minuman bersoda mampu memicu
penyakit asam urat, menyebabkan diabetes karena pemanis buatannya yang
tinggi, dan kandungan asam pada minuman bersoda membuat kulit menjadi
keriput/ penuaan dini.
Kalau kamu minum minuman berkarbonasi,
kamu perlu membatasi asupannya. Air berkarbonasi memang baik
menghilangkan dahaga dan memberikan kesegaran. Tapi jangan berlebihan
ya.
(op/adm)
0 komentar:
Posting Komentar