Informasi Tentang ASI Wajib Di Ketahui Dari Sebelum Menikah

Posted By admin on 5/20/2017 | 5/20/2017

asi
Carilah informasitentang ASI dan menyusui sedini mungkin. Foto: thinkstock
Seputar Kita - Tak ada sekolah khusus untuk menjadi ibu yang sukses, termasuk untuk memastikan keberhasilan pemberian ASI kepada buah hati. Oleh karena itu pakar menyarankan untuk mencari info sebanyak-banyaknya bahkan sejak sebelum menikah.

Perlu dipahami bahwa standar emas pemberian makan bayi yang paling baik dimulai dari IMD (Inisiasi Menyusui Dini), ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, pemberian ASI disertai MPASI sejak usia 6 bulan hingga usia 2 tahun.

Namun ini tidak akan berhasil jika calon orang tua tidak tahu apa-apa dan tidak mendapatkan support system yang memadai tentang pemberian ASI.

"Sebetulnya masalahnya cuma memberikan informasi yang benar tentang ASI dan cara menyusui yang tidak sakit," tandas Maria Ulfa, S.Keb.,Bd. dari RS Universitas Airlangga.

Sayangnya karena hal ini, banyak calon ibu yang menjadi gentar, enggan dan tidak termotivasi ketika harus menyusui bayinya.

Lalu harus bagaimana? "Mulai dari sekarang, walaupun belum menikah, cari informasi sebanyak mungkin tentang rumah sakit yang pro ASI, atau konsultan laktasi dan ikut kelas ASI," sarannya saat berbicara dalam Seminar Golden Period Development: Menggendong Bayi dengan Standar Ahli di RS Penyakit Tropis dan Infeksi Universitas Airlangga baru-baru ini.

Selain itu, rumah sakit tersebut diharapkan juga pro rawat gabung dan pro IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Rumah sakit yang pro rawat gabung, di mana ruang perawatan ibu dan bayinya tidak dipisahkan, akan memudahkan si ibu menyusui buah hatinya.

"Biasanya kalau nggak pro IMD, itu juga karena perawatnya nggak sabar untuk menunggui bayi IMD padahal IMD sangat berperan penting untuk keberhasilan pemberian ASI selanjutnya," tambah Maria.

Toh untuk bayi prematur atau memiliki indikasi medis tertentu saat lahir, bukan berarti tidak bisa diberi ASI. Ibu tetap bisa memerah ASI dan menyimpanya sehingga ketika sewaktu-waktu si bayi sudah diperbolehkan meminum ASI, yang diminum adalah ASI ibunya sendiri.

"Kalau tidak, jika ASI ibu memang belum keluar, bayi masih bisa diberi ASI dari anggota keluarganya dulu," paparnya.

Maria mengingatkan, yang terpenting ibu harus mau atau termotivasi untuk memberikan ASI. Selain itu, lingkungan di sekitar ibu juga ikut mempengaruhi, terutama keluarganya.

"Kalau sudah di lingkungannya, kakek neneknya bilang sudah kasih sufor aja kalau bayinya nangis terus, nah itu langsung menurunkan semangat ibu untuk menyusui," pungkasnya. (op/adm)

Blog, Updated at: 5/20/2017

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

loading...