Seputar Kita --
Perempuan mungkin akan mengalami masa menopause di
antara usia 49-51 tahun. Berhentinya massa menstruasi tersebut bersifat
permanen karena sel telur yang sudah tidak lagi berfungsi 'normal.'
Menopause
biasanya diikuti juga dengan berbagai masalah, salah satunya kepadatan
tulang (osteoporosis). Selain itu masalah lain yang muncul adalah
meningkatnya risiko penyakit jantung, kegemukan, kulit berbintik,
masalah gigi dan gangguan tidur.
Di satu sisi, saat bulan Ramadan, perempuan menopause tak mengalami masalah puasa. Mereka bisa puasa sebulan penuh.
Menurut
dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Riyan Hari Kurniawan, masa
puasa sangat baik diikuti oleh perempuan menopause. Selain sebagai salah
satu kewajiban ibadah Umat Muslim, perempuan menopause justru dapat
mengurangi risiko lain yang disebabkan oleh menopause.
"Masa
puasa justru dapat dimanfaatkan untuk mengurangi berbagai risiko seperti
kelebihan berat badan dan penyakit jantung," ujarnya beberapa hari
lalu.
Selama masa puasa, Riyan mengatakan, seseorang yang sudah
menopause dapat memanfaatkan puasa untuk menjaga kelebihan berat badan
dengan diet seimbang.
Diet seimbang tersebut dapat dilakukan
dengan mengatur konsumsi makan saat sahur dan berbuka puasa. Mereka
dianjurkan untuk mengonsumsi karbohidrat, protein dan kalsium yang
seimbang.
Selain itu, mereka harus menghindari konsumsi lemak yang berlebihan.
Makanan
yang disarankan untuk disantap adalah buah-buahan, sayuran berdaun
hijau, sereal gandum dan makanan yang tinggi vitamin C.
Sebaliknya,
perempuan menopause juga disarankan untuk menghindari konsumsi makanan
yang mengandung vitamin A dan D secara berlebihan dan memperparah
pengeroposan tulang.
Supaya diet seimbang itu tidak mengurangi
tenaga dalam tubuh, Riyan menyarankan supaya perempuan menopause mau
mengonsumsi suplemen kalsium. Meski demikian, konsultasikan hal tersebut
dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Trik olahraga
Untuk
menjaga kesehatan tulang saat puasa, Riyan mengatakan, perempuan
menopause perlu untuk melakukan olahraga ringan. Olahraga ringan yang
dimaksud misalnya jalan kaki. Jalan kaki ini disarankan untuk dilakukan
selama satu jam sebelum buka puasa.
"Olahraga ringan dapat
dilakukan, tetapi tidak boleh berlebihan karena dapat berdampak pada
tulang seperti patah tulang," tuturnya.
Selain itu, perempuan
menopause juga dapat melakukan suplementasi atau terapi hormon
pengganti. Maksudnya, terapi itu mengombinasikan estrogen dan progestin
dalam jangka pendek yang berguna untuk mengurangi keluhan fisik dan
psikologi. Terapi itu dinilai untuk mencegah penyakit jantung da
osteoporosis.
Meski demikian, tidak semua perempuan menopause
membutuhkan terapi hormon pengganti. Hal itu dilakukan jika seseorang
dinilai membutuhkannya.
Maka itu, Riyan mengatakan, perempuan
menopause perlu mengonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter
kandungan. Tujuannya juga untuk menghindari efek samping dari terapi.
(op/adm)
0 komentar:
Posting Komentar