Kanker serviks |
Seputar Kita --
Kanker serviks menyerang bagian organ reproduksi
kaum wanita, tepatnya di daerah leher rahim. Yang diserang adalah pintu
masuk ke daerah rahim, bagian sempit di bagian bawah antara kemaluan
wanita dan rahim.
Adapun penyebabnya adalah Human Papilloma Virus (HPV) yang mudah berpindah dan menyebar. Salah satunya lewat hubungan seksual.
Seperti dilansir dari Yayasan Peduli Kanker Serviks, ada lima aktivitas yang harus diwaspadai karena dianggap dapat meningkatkan risiko wanita terkena kanker serviks.
Adapun penyebabnya adalah Human Papilloma Virus (HPV) yang mudah berpindah dan menyebar. Salah satunya lewat hubungan seksual.
Seperti dilansir dari Yayasan Peduli Kanker Serviks, ada lima aktivitas yang harus diwaspadai karena dianggap dapat meningkatkan risiko wanita terkena kanker serviks.
1. Berganti pasangan saat berhubungan seks
Setiap wanita yang aktif berhubungan seksual memiliki risiko terkena kanker serviks. Namun, risiko akan menjadi lebih tinggi ketika wanita kerap berganti pasangan saat berhubungan seks.
2. Hubungan seksual di usia dini
Risiko tinggi juga akan bayangi mereka yang melakukan hubungan seks di umur terlalu dini (sebelum umur 16 tahun) tanpa menggunakan pelindung. Repotnya, di Indonesia, tradisi untuk menikahkan anak di usia dini masih sangat kuat di beberapa daerah.
3. Merokok, aktif maupun pasif
Wanita perokok berisiko terkena kanker serviks dua kali lipat. Rokok menyebabkan kemampuan alami tubuh menurun dalam melawan infeksi HPV.
Asap rokok memiliki lebih dari empat ribu bahan kimia, termasuk karbonmonoksida, nikotin dan tar. Racun juga terkandung dalam asap rokok yang sifatnya genotoxic, merusak sel DNA yang bisa mengakibatkan mutasi dalam sel secara tak terkendali dan menyebabkan kanker bagi mereka perokok pasif.
4. Kondisi tubuh menurun
Yang harus diwaspadai adalah saat kondisi kekebalan tubuh sedang menurun. Misalnya, saat menjalani transplantasi ginjal. Pada saat itu, akselerasi pertumbuhan kanker dari nonivasif bisa menjadi menjadi invasif (tidak ganas menjadi ganas) bisa sangat cepat.
5. Melahirkan banyak anak
Semakin sering seorang wanita melahirkan, risiko terkena kanker serviks pun semakin tinggi. Wanita yang melahirkan tiga orang anak memiliki risiko tiga kali lebih tinggi dibanding mereka yang belum pernah melahirkan sama sekali. Perubahan hormon saat hamil yang membuat leher rahim rentan terserang HPV. (op/adm)
Setiap wanita yang aktif berhubungan seksual memiliki risiko terkena kanker serviks. Namun, risiko akan menjadi lebih tinggi ketika wanita kerap berganti pasangan saat berhubungan seks.
2. Hubungan seksual di usia dini
Risiko tinggi juga akan bayangi mereka yang melakukan hubungan seks di umur terlalu dini (sebelum umur 16 tahun) tanpa menggunakan pelindung. Repotnya, di Indonesia, tradisi untuk menikahkan anak di usia dini masih sangat kuat di beberapa daerah.
3. Merokok, aktif maupun pasif
Wanita perokok berisiko terkena kanker serviks dua kali lipat. Rokok menyebabkan kemampuan alami tubuh menurun dalam melawan infeksi HPV.
Asap rokok memiliki lebih dari empat ribu bahan kimia, termasuk karbonmonoksida, nikotin dan tar. Racun juga terkandung dalam asap rokok yang sifatnya genotoxic, merusak sel DNA yang bisa mengakibatkan mutasi dalam sel secara tak terkendali dan menyebabkan kanker bagi mereka perokok pasif.
4. Kondisi tubuh menurun
Yang harus diwaspadai adalah saat kondisi kekebalan tubuh sedang menurun. Misalnya, saat menjalani transplantasi ginjal. Pada saat itu, akselerasi pertumbuhan kanker dari nonivasif bisa menjadi menjadi invasif (tidak ganas menjadi ganas) bisa sangat cepat.
5. Melahirkan banyak anak
Semakin sering seorang wanita melahirkan, risiko terkena kanker serviks pun semakin tinggi. Wanita yang melahirkan tiga orang anak memiliki risiko tiga kali lebih tinggi dibanding mereka yang belum pernah melahirkan sama sekali. Perubahan hormon saat hamil yang membuat leher rahim rentan terserang HPV. (op/adm)
0 komentar:
Posting Komentar